Assalamualaikum.
Bapak Gubernur Sumatera Barat
Seiring dengan salam, saya mendoakan semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah SWT, dan sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin.
Sebelum saya menjelaskan maksud dari surat ini, perkenalkan dulu Pak. Nama saya Ilham Mustafa, sekarang kuliah di Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin, IAIN Imam Bonjol Padang.
Pak Gubernur yang saya hormati. Untuk kemajuan Sumatera Barat tentu tidak cukup dalam lima tahun ini. dan bapak pasti tahu itu. Sebuah hal mustahil jika Pemerintah bisa sempurna melakukan hal yang sempurna dalam waktu yang singkat. Sebab kata orang no body is perfect, tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi dengan slogan yang Bapak tawarkan “perubahan untuk lebih baik”, saya yakin itu bisa Bapak lakukan jika bersungguh-sungguh.
Ada beberapa hal yang sebetulnya butuh perhatian khusus dari pemerintah. Maka sesuai dengan misi bapak poin pertama yang berbunyi Mewujudkan Kehidupan Agama dan Adat Budaya Berdasarkan Filosofi ABSSBK. Maka hal ini harus diperhatikan.
Kenapa saya katakan demikian? Coba Bapak gubernur lihat bagaimana tatanan kehidupan agama dan adat yang di Minangkabau sekarang yang berdasarkan filosofi Adat Basani Syarak Syarak Basandi Kitabullah. Moral sudah mulai berkurang. Remaja sudah bergaya kebarat-baratan. Sehingga terjadi pergaulan bebas, perjudian, perzinaan, tawuran dan lain sebaginya. Ini sangat bertentangan dengan adat dan agama.
Kadang ada suatu hal yang lucu menurut saya. Orang yang kawin sesuku diusir dari kampung. Tetapi orang yang melakukan perzinaan hanya di nikahkan dan dibayar denda. Apakah itu adil?
Ini juga merupakan bahan renungan bagi saya. Daya harap bapak juga memikirkan hal tersebut. Mengutip kata soekarno ‘Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.” Dalam artian pemuda sekarang adalah tampuk pimpinan masa yang akan datang oleh sebab itu pemuda harus senantiasa di awasi dan di bina. Fakta sekarang di lapangan banyak pemuda yang tak tahu dengan agama apalagi adat istiadat. Kalau dulu orang yang tidak tahu nan ampek sangat dikucilkan dari masyarakat. Tapi sekarang itu tidak lagi menjadi acuan.
Ketika Bapak dilantik oleh Mendagri Gamawan Fauzi, ada pesan yang beliau sampaikan. Mungkin bapak masih ingat pesat itu. “di Minangkabau pemimpin didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang yang menandakan betapa pememimpin amat dekat dengan masyarakatnya.” Apalagi Bapak Gubernur merupakan seorang datuk yang disamping menjalankan tugas sebagai gubernur juga berkewajiban mengayomi kemenakan. Ketika kita melihat ke lapangan. Bisa bapak temukan mamak yang tidak dihargai lagi oleh masyarakat dan banyak contoh kasus lainnya.
Maka harapan saya, mari kita sama-sama melihat fakta di lapangan. Maka seiring berjalannya waktu saya berharap visi dan misi bapak bisa terwujud. Dan jika ada kekeliriuan bisa juga bapak lihat kembali empat landasan yang disebut dengan kato.yaitu Kato Pusako, Kato Mufakat, Kato dahulu batapati, dan Kato kudian kato bacari.
Kato Pusako adalah pepatah petitih dan segala undang-undang adat Minangkabau yang sudah diwarisi turun temurun dan sama di seluruh alam Minangkabau. Kato Pusako ini merupakan acuan tertinggi dan tidak dapat diubah. Jumlahnya sangat banyak dan merupakan kompilasi kebijasanaan yang diambil dari falsafah Alam Takambang Jadi Guru.
Kato Mufakat adalah hasil mufakat kaum dan para penghulu yang harus dipatuhi dan diajalankan bersama-sama. Mufakat di Minangkabau haruslah dengan suara bulat, dan tidak dapat dilakukan voting. Dikatakan dalam pepatah adat: Kemenakan barajo ka mamak, mamak barajo ka penghulu, Penghulu barajo ka mufakat, Mufakat barajo ka Nan Bana, Bana bardiri sandirinyo
Kato dahulu batapati, artinya keputusan yang sudah diambil dengan suara bulat itu haruslah ditepati dan dilaksanakan. Kato kudian kato bacari, artinya keputusan itu ada kemungkinan tidak dapat dijalankan karena suatu hal. Dalam hal ini harus dicari pemecahannya, dilakukan musyawarah dan dibuat kesepakatan baru. Adalah bertentagan dengan adat jika suatu keputusan harus dipaksakan, tanpa memberi peluang untuk mengajukan keberatan atau banding.
Dengan empat kato ini. Saya harap bapak bisa memahami. Jadi di dalam mengambil keputusan sesuatu yang benarlah yang harus ditegakkan. Meskipun itu dari satu orang. Selanjutnya kato dahulu batapati. Saya berharap visi dan misi bapak dahulunya haru ditepati karena itu merupakan janji dari Bapak Gubernur untuk rakyat. Dan jika ada kekeliruan atau tambahan maka tepatlah dengan kato kudian kato bacari.
Di dalam surat ini saya bukan mengajari Bapak Gubernur, tetapi hanya sekedar mengulang-ulang kaji. Sebagai mana pepatah minah lanca kaji dek baulang, pasa jalan dek batampuah. Akhir surat ini saya berharap bapak bisa menjadi orang yang arif dan bijaksana dalam memimpin Sumatera Barat. Sehingga bisa menjadi orang yang di hormati. Sesuai dengan pepatah “rajo alim rajo disambah, rajo lalim rajo disanggah.”
Saya harap bapak bisa memaknai dari surat yang singkat ini. kalau ada kesalahan dan kekurangan, saya mohon maaf dan mohon kritikannya dari Bapak Gubernur.
tulisan ini ditulis dalam lomba surat menulis untuk gubernur se Sumatera Barat yang diadakan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Imam Bonjol Padang.
tulisan ini mendapat Harapan 1....
Bapak Gubernur Sumatera Barat
Seiring dengan salam, saya mendoakan semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah SWT, dan sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin.
Sebelum saya menjelaskan maksud dari surat ini, perkenalkan dulu Pak. Nama saya Ilham Mustafa, sekarang kuliah di Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin, IAIN Imam Bonjol Padang.
Pak Gubernur yang saya hormati. Untuk kemajuan Sumatera Barat tentu tidak cukup dalam lima tahun ini. dan bapak pasti tahu itu. Sebuah hal mustahil jika Pemerintah bisa sempurna melakukan hal yang sempurna dalam waktu yang singkat. Sebab kata orang no body is perfect, tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi dengan slogan yang Bapak tawarkan “perubahan untuk lebih baik”, saya yakin itu bisa Bapak lakukan jika bersungguh-sungguh.
Ada beberapa hal yang sebetulnya butuh perhatian khusus dari pemerintah. Maka sesuai dengan misi bapak poin pertama yang berbunyi Mewujudkan Kehidupan Agama dan Adat Budaya Berdasarkan Filosofi ABSSBK. Maka hal ini harus diperhatikan.
Kenapa saya katakan demikian? Coba Bapak gubernur lihat bagaimana tatanan kehidupan agama dan adat yang di Minangkabau sekarang yang berdasarkan filosofi Adat Basani Syarak Syarak Basandi Kitabullah. Moral sudah mulai berkurang. Remaja sudah bergaya kebarat-baratan. Sehingga terjadi pergaulan bebas, perjudian, perzinaan, tawuran dan lain sebaginya. Ini sangat bertentangan dengan adat dan agama.
Kadang ada suatu hal yang lucu menurut saya. Orang yang kawin sesuku diusir dari kampung. Tetapi orang yang melakukan perzinaan hanya di nikahkan dan dibayar denda. Apakah itu adil?
Ini juga merupakan bahan renungan bagi saya. Daya harap bapak juga memikirkan hal tersebut. Mengutip kata soekarno ‘Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.” Dalam artian pemuda sekarang adalah tampuk pimpinan masa yang akan datang oleh sebab itu pemuda harus senantiasa di awasi dan di bina. Fakta sekarang di lapangan banyak pemuda yang tak tahu dengan agama apalagi adat istiadat. Kalau dulu orang yang tidak tahu nan ampek sangat dikucilkan dari masyarakat. Tapi sekarang itu tidak lagi menjadi acuan.
Ketika Bapak dilantik oleh Mendagri Gamawan Fauzi, ada pesan yang beliau sampaikan. Mungkin bapak masih ingat pesat itu. “di Minangkabau pemimpin didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang yang menandakan betapa pememimpin amat dekat dengan masyarakatnya.” Apalagi Bapak Gubernur merupakan seorang datuk yang disamping menjalankan tugas sebagai gubernur juga berkewajiban mengayomi kemenakan. Ketika kita melihat ke lapangan. Bisa bapak temukan mamak yang tidak dihargai lagi oleh masyarakat dan banyak contoh kasus lainnya.
Maka harapan saya, mari kita sama-sama melihat fakta di lapangan. Maka seiring berjalannya waktu saya berharap visi dan misi bapak bisa terwujud. Dan jika ada kekeliriuan bisa juga bapak lihat kembali empat landasan yang disebut dengan kato.yaitu Kato Pusako, Kato Mufakat, Kato dahulu batapati, dan Kato kudian kato bacari.
Kato Pusako adalah pepatah petitih dan segala undang-undang adat Minangkabau yang sudah diwarisi turun temurun dan sama di seluruh alam Minangkabau. Kato Pusako ini merupakan acuan tertinggi dan tidak dapat diubah. Jumlahnya sangat banyak dan merupakan kompilasi kebijasanaan yang diambil dari falsafah Alam Takambang Jadi Guru.
Kato Mufakat adalah hasil mufakat kaum dan para penghulu yang harus dipatuhi dan diajalankan bersama-sama. Mufakat di Minangkabau haruslah dengan suara bulat, dan tidak dapat dilakukan voting. Dikatakan dalam pepatah adat: Kemenakan barajo ka mamak, mamak barajo ka penghulu, Penghulu barajo ka mufakat, Mufakat barajo ka Nan Bana, Bana bardiri sandirinyo
Kato dahulu batapati, artinya keputusan yang sudah diambil dengan suara bulat itu haruslah ditepati dan dilaksanakan. Kato kudian kato bacari, artinya keputusan itu ada kemungkinan tidak dapat dijalankan karena suatu hal. Dalam hal ini harus dicari pemecahannya, dilakukan musyawarah dan dibuat kesepakatan baru. Adalah bertentagan dengan adat jika suatu keputusan harus dipaksakan, tanpa memberi peluang untuk mengajukan keberatan atau banding.
Dengan empat kato ini. Saya harap bapak bisa memahami. Jadi di dalam mengambil keputusan sesuatu yang benarlah yang harus ditegakkan. Meskipun itu dari satu orang. Selanjutnya kato dahulu batapati. Saya berharap visi dan misi bapak dahulunya haru ditepati karena itu merupakan janji dari Bapak Gubernur untuk rakyat. Dan jika ada kekeliruan atau tambahan maka tepatlah dengan kato kudian kato bacari.
Di dalam surat ini saya bukan mengajari Bapak Gubernur, tetapi hanya sekedar mengulang-ulang kaji. Sebagai mana pepatah minah lanca kaji dek baulang, pasa jalan dek batampuah. Akhir surat ini saya berharap bapak bisa menjadi orang yang arif dan bijaksana dalam memimpin Sumatera Barat. Sehingga bisa menjadi orang yang di hormati. Sesuai dengan pepatah “rajo alim rajo disambah, rajo lalim rajo disanggah.”
Saya harap bapak bisa memaknai dari surat yang singkat ini. kalau ada kesalahan dan kekurangan, saya mohon maaf dan mohon kritikannya dari Bapak Gubernur.
tulisan ini ditulis dalam lomba surat menulis untuk gubernur se Sumatera Barat yang diadakan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Imam Bonjol Padang.
tulisan ini mendapat Harapan 1....
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ^_^ ! Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan.
[-] jangan berkomentar SPAM (promosi, dll,)
[-] jangan komentar yang berisi link hidup,
[-] jangan berkomentar yang tidak relevan dan berkualitas rendah ,karena akan saya abaikan dan tidak akan saya Approve. Maaf apabila ada komentar yang belum saya tanggapi karena saya tidak online 24 Jam. Terima kasih.
SERING-SERING BERKUNJUNG SOBAT