Tugas Geografi
Ibu. Ridha
Oleh :
Nama : Putri Alisha
Kelas : 2 G
No.abs :
SMA NEGERI 2 SELONG
BAB I
Peta persebaran
pertambangan
Kamu sudah mengetahui
persebaran hasil pertanian, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Sekarang kamu akan belajar persebaran hasil pertambangan. Perhatikan tabel
persebarannya berikut ini!
Hasil bahan tambang negara Indonesia antara lain minyak bumi, bauksit (bijih alumunium), batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan yodium. Berikut ini daerah persebarannya.
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerahdaerah penghasil tambang
minyak sebagai berikut.
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di
pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa
Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di
pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai
Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan
Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram
dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya
(Klamono, Sorong, dan Babo).
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan
Barat (Singkawang).
Penambangan batu bara
terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam,
Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan
Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan
(Makassar), dan Papua (Klamono).
Penambangan besi
terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku),
Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
Penambangan timah
terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan
Pulau Singkep (Dabo).
Penambangan emas terdapat
di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang
Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat
(Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan
Kalimantan Selatan (Martapura).
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung
Welirang).
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
BAB II
Pengertian
ekosistem
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi.
Pengertian Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas
dan luas cakupannya.
1. Bioma Gurun
Bioma
gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat
jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat lu, mulai dari
pantai atlantik di afrika hingga ke asia tengah. Sepanjang daerah itu terdapat
kompleks gurun sahara, gurun arab dan gurun gobi dengan luas mencapai 10 juta
km persegi.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Curah hujan sangat rendah, <250
mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi.
Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
Air tanah cenderung asin karena
larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh
air maupun drainase
Tumbuhan yang hidup di daerah gurun
umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar
panjang.
Daun yang kecil berfungsi untuk
mengurangi penguapan
Akar panjang berfungsi untuk mengambil
air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
Jenis tumbuhan yang hidup di daerah gurun
contohnya : kaktus, kurma
2. Bioma Hutan basah
Hutan
basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung amerika tengah, amerika
selatan, afrika, madagaskar, australia bagian utara, indonesia dan malaysia. Di
hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat
sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Ciri-ciri bioma hutan basah antara
lain :
Curah hujan sangat tinggi, lebih dari
2.000 mm/tahun
Pohon-pohon utama memiliki ketinggian
antara 20 – 40 m.
Cabang pohon berdaun lebat dan lebar
serta selalu hijau sepanjang tahun
Mendapat sinar matahari yang cukup,
tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
Mempunyai iklim mikro di lingkungan
sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang
membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran
hutan basah antara lain : pencekik-pohon-dan-jelutung
Karena
pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan
tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di
daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti
3.
Hutan gugur (deciduous)
Bioma
hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang
lu/ls. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang
terdapatdi wilayah amerika serikat bagian timur, ujung selatan benua amerika,
kepulauan inggris dan australia.
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah
sebagai berikut :
Curah hujan merata antara 750mm –
1.000 mm pertahun
Pohon-pohon memiliki ciri berdaun
lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang
rapat.
Memiliki musim panas yang hangat dan
musim dingin yang tidak terlalu dingin.
Jarak antara pohon satu dengan pohon
yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif
sedikit
Memiliki 4 musim, yaitu musim
panas-gugur-dingin-semi
Beberapa
jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood,
dan terna berbunga.
Fauna yang
terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda
(hewan endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).
Pada setiap pergantian musim terdapat
beberapa perubahan di bioma hutan gugur:
Saat musim panas pohon-pohon yang
tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari
masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis
Saat musim gugur menjelang musim
dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin.
Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena
tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian
menjadi tumpukan senyawa organik.
Saat musim dingin menjadi salju,
tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim
dingin).
Saat musim semi menjelang musim panas,
suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai
tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.
Bioma
ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub,
seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
Perbedaan antara suhu musim panas dan
musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu
sangat rendah.
Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim
panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Flora khasnya adalah pohon berdaun
jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus).
Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam,
dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan
homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan
suhu sangat rendah.
Fauna yang terdapat di daerah ini
adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah
tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia
kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
5.
bioma tundra
Bioma
tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan.
Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya
tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar
artik, greenland di wilayah kutub utara. Di
wilayah kutub selatan terdapat di antartika dan
pulau-pulau kecil disekitar antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim
terdapat di daerah beriklim es abadi (ef) dan
iklim tundra (et).
Ciri-ciri bioma tundra :
Hampir semua
wilayahnya tertutup oleh salju/es. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap
serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak
semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° lu/ls.
Usia tumbuh tanaman sangat pendek,
berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan)
Ciri-ciri:
Mendapat sedikit energi radiasi
matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan
suasana gelap.
Musim panas berlangsung selama 3
bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem"
(bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).
Jenis-jenis
vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki,
tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.
Bioma
padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim
sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,
Australia.
Ciri-ciri:
Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun,
di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
Curah hujan yang relatif rendah turun
secara tidak teratur.
Turunnya hujan yang tidak teratur
tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga
tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan
biotik:
Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun
ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan
vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama adang rumput
bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi
di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
Fauna: bison dan kuda liar (mustang)
di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
BAB III
Keanekaragaman Fauna di Indonesia
a. Tipe Asia
Fauna tipe Asia terdiri atas beberapa jenis mamalia, burung, ikan,
dan reptil. Di beberapa daerah, fauna ini sudah punah dan di beberapa daerah
lain sudah sangat langka. Berikut ini beberapa fauna langka tersebut.
1) Gajah
Gajah (Elephas maximus) terdapat di seluruh Sumatra menghuni hutan
hujan dataran rendah. Oleh karena itu,
disebut gajah sumatra. Sebenarnya, persebaran gajah juga sampai ke
Jawa, namun diperkirakan gajah jawa sudah punah karena terdesak kegiatan
manusia. Gajah yang biasanya berkelompok selalu bergerak dalam mencari makan.
Mereka sering melalui jalur perkebunan dan pedesaan sehingga terjadi
perselisihan dengan manusia. Karena inilah jumlah gajah berkurang.
2) Badak
Di Indonesia terdapat dua jenis badak, yaitu badak jawa
(Rhinocerus sondaicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis). Badak jawa
lebih besar dibanding badak sumatra. Badak jawa bisa mencapai berat 2 ton, sedangkan
badak sumatra hanya 1 ton. Badak sumatra merupakan badak terkecil yang masih
hidup. Perbedaan lainnya adalah badak jawa bercula satu, sedangkan badak
sumatra mempunyai tonjolan kecil selain cula sehingga terkesan bercula dua.
3) Tapir
Tapir (Tapirus indicus) merupakan fauna yang menakjubkan. Fauna
ini diduga berasal dari hutan tropis Amerika Selatan. Mengapa fauna ini sampai
di Indonesia belum diketahui penyebabnya? Saat ini tapir hanya bisa ditemukan
di hutan-hutan Sumatra. Melihat dari persebarannya, mungkin tapir juga pernah
hidup di Jawa dan Kalimantan tetapi kini sudah punah.
4) Banteng
Tentu kamu pernah melihat sapi bukan? Sapi, terutama sapi bali
adalah kerabat dekat dari banteng (Bos javanicus). Sapi adalah jenis banteng
yang diternakkan. Di Indonesia, jumlah sapi jauh lebih banyak dibanding jumlah
banteng yang masih liar. Bahkan di Sumatra, banteng telah mengalami kepunahan.
Saat ini, banteng liar hanya terdapat di Jawa dan kecil sekali jumlahnya di
Kalimantan.
5) Kerbau Liar
Seperti halnya sapi, kerbau adalah binatang yang diternakkan.
Kerbau telah menjadi bagian budaya di Indonesia. Contohnya orang Minangkabau
yang dianggap memperoleh nama dari kata minang dan kerbau yang artinya ”kerbau
yang menang”. Menurut legenda suku Minangkabau dan suku Jawa pernah sepakat
untuk tidak berperang tetapi lebih baik mengadakan pertandingan antara dua
kerbau. Di tempat lain kerbau menjadi bagian dari upacara adat seperti di
Toraja. Kerbau juga berguna membantu tugas petani membajak sawah. Karena itulah
kerbau banyak diternakkan. Saat ini, ada sekitar empat juta lebih kerbau yang
diternakkan. Namun, populasi kerbau liar (Bubalus bubalis) di dunia
diperkirakan tinggal 100 ekor saja. Penyebab semakin berkurangnya populasi
kerbau liar adalah nilai ekonomis yang ada pada fauna ini.
6) Harimau Sumatra
Pada mulanya ada tiga jenis harimau di Indonesia, yaitu harimau
bali, harimau jawa, dan harimau sumatra. Kini tinggal harimau sumatra saja yang
masih hidup. Harimau bali dan harimau jawa telah punah akibat kerusakan habitat,
gangguan ekosistem, dan perburuan. Harimau sumatra (Panthera tigris) saat ini
pun jumlahnya tinggalsedikit karena diburu untuk kulitnya yang berharga dan
bagian tubuhnya sebagai obat tradisional.
7) Macan Tutul
Kerabat kucing selain harimau adalah macan tutul (Panthera
pardus). Fauna ini adalah jenis predator yang sangat cekatan. Hidupnya di atas
pohon dengan makan tikus, burung, kelelawar, babi hutan, dan rusa. Saat ini,
macan tutul hanya terdapat di Jawa menghuni kawasan perlindungan dan sedikit sekali
yang secara liar hidup di hutan. Fauna ini terancam punah karena perburuan dan
banyaknya penggunaan racun untuk umpan babi hutan yang merupakan makanan macan
tutul.
8) Beruang Madu
Hewan ini terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Di Jawa, hewan ini
telah punah. Beruang madu (Helarctos malayanus) merupakan beruang terkecil di
antara keluarga beruang. Hewan ini lamban dalam bergerak, berat, jarak pandang
pendek, matel bulu mengkilap, dan memiliki cakar yang besar. Mereka adalah
pemanjat ulung ketika harus mengambil madu di atas pohon. Cakarnya sangat tajam
sehingga meninggalkan goresan-goresan yang dalam ketika memanjat pohon.
Binatang ini sangat berbahaya ketika bersama anaknya. Karena inilah binatang
ini banyak dibunuh sehingga terancam kelestariannya.
9) Orang Utan
Orang utan (Pongo pyomaeus) merupakan jenis primata yang hidup di
hutan pegunungan Sumatra dan Kalimantan. Fauna ini merupakan fauna endemik
Indonesia yang hidup dengan makan buah-buahan hutan. Sayang, keberadaan orang
utan sangat terancam seiring dengan kerusakan hutan. Perburuan dan penangkapan
anakan orang utan juga merupakan bencana yang gawat bagi kelangsungan hidup
mereka. Hal ini telah menimpa di Jawa yang mengakibatkan kepunahan orang utan.
10) Bekantan
Inilah fauna paling aneh dari keluarga primata. Pada umumnya,
primata berhidung pesek tetapi bekantan (Nasalis larvatus), terutama yang
jantan, berhidung mancung dan besar. Hidung yang panjang ini berfungsi untuk
mengeluarkan suara keras sebagai tanda ada bahaya. Fauna ini persebarannya
sempit sekali yaitu di hutan pantai dan tepi sungai Kalimantan. Fauna ini
sangat giat memanjat pada pagi hari saat makan dan pada sore hari saat bergerak
menuju tempat tidurnya. Keberadaan fauna ini perlu dijaga karena fauna ini
jenis primata endemi yang hanya terdapat di Kalimantan.
11) Siamang
Jenis primata yang paling atraktif adalah siamang (Hylobates
klossi). Mereka dapat melakukan lompatan-lompatan berbahaya di atas pohon-pohon
yang sangat tinggi. Gerakan mereka sering disebut brakiasi. Dengan tungkai
depan yang panjang, binatang yang sangat terampil ini berayun-ayun dari dahan
ke dahan, tampak indah seolah-olah didasari rasa seni dan terkadang dengan
kecepatan tinggi. Persebaran siamang lebih merata dibanding dua kerabatnya,
orang utan dan bekantan. Siamang dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan. Namun, keberadaannya juga terancam karena kerusakan habitat mereka.
12) Elang Jawa
Lihatlah lambang negara kita, Garuda Pancasila. Sebetulnya lambang
itu adalah gambaran dari elang jawa (Spizaetus bartelsi). Burung ini dipilih
sebagai lambang negara karena mirip dengan mitologi Garuda, dikenal sebagai
kendaraan Dewa Wisnu. Populasi elang jawa saat ini tinggal sedikit sekali dan
hanya ditemukan di Jawa. Ancaman serius terhadap kelangsungan hidup fauna ini
adalah rusaknya habitat yang mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Ancaman
lain adalah penangkapan dan perdagangan ilegal sebagai hewan peliharaan.
13) Curik Bali
Curik bali (Leucopasar rothschildi) adalah burung endemi di Bali,
menghuni hutan musim ujung barat Laut Bali. Burung ini sangat indah dan
bersuara merdu. Karena itulah burung ini banyak ditangkap dan diperdagangkan.
Harganya yang mahal merupakan godaan besar bagi para pemburu. Inilah yang
menyebabkan burung ini menjadi sangat langka. Ancaman lain adalah perubahan
hutan secara bertahap menjadi permukiman dan pertanian.
14) Merak
Merak (Pavo muticus) berkerabat dekat dengan ayam hutan. Meskipun
bersayap lebar, fauna ini tidak bisa terbang jauh seperti burung. Merak hanya
bisa terbang dari cabang ke cabang pohon lain yang berdekatan. Di Indonesia,
merak hanya terdapat di Jawa. Konon, binatang ini dibawa pedagang dari India.
Merak menyukai hutan terbuka dan daerah perkebunan. Populasi terbesar di Jawa
terdapat di tiga taman nasional, yaitu di Ujung Kulon, Alas Purwo, dan Baluran.
Di beberapa daerah di Jawa terdapat pantangan membunuh atau menangkap merak,
bahkan tabu memiliki bulunya. Namun, adat lama itu tidak dipatuhi lagi. Oleh
karena bulunya yang indah, merak banyak diburu. Inilah yang menyebabkan
kelestarian mereka sangat terancam.
15) Rangkong
Beberapa spesies burung rangkong terdapat di wilayah barat.
Sebagian lagi terdapat di wilayah Wallacea. Beberapa yang terdapat di wilayah
barat adalah rangkong badak (Buceros rhinoceros), rangkong jambul (Aceros
corrugatus), rangkong papan (Buceros bicornis), rangkong perut putih
(Anthracoceros albirostris), dan rangkong emas (Aceros undulatus). Burung
rangkong biasanya menempati pohon-pohon besar seperti beringin di hutan Sumatra
dan Kalimantan. Yang menarik dari burung ini adalah perkembangbiakannya. Si
betina mengerami telurnya di dalam lubang pohon yang ditutup semen campuran
tanah, kotoran, dan sisa makanan hingga menyisakan celah sempit pada pohon.
Rangkong jantan memberi makan melalui lubang sempit itu. Rangkong betina baru
keluar lubang setelah anak-anak tumbuh besar. Burung ini juga terancam
kelestariannya karena diburu untuk diambil daging dan paruhnya yang besar.
16) Pesut Mahakam
Fauna ini termasuk mamalia yang hidup di air tawar. Sesuai namanya,
habitatnya di Sungai Mahakam, Kalimantan. Di beberapa negara Asia juga terdapat
jenis fauna ini misalnya di Sungai Gangga, India dan di Sungai Irawadi,
Myanmar. Karena bentuknya yang mirip lumba-lumba (dolphin), ikan ini sering
disebut freshdolphin atau lumba-lumba air tawar. Yang menarik dari fauna ini
adalah bernapas dengan paru-paru. Paus dan lumba-lumba memang juga bernapas
dengan paru-paru tetapi keduanya hidup di perairan laut. Lain halnya
dengan pesut yang hidup di air tawar. Fauna ini pun terancam
karena erosi yang mengakibatkan pendangkalan sungai.
17) Siluk
Siluk atau arwana (Scleropages formosus) merupakan salah satu
jenis ikan purba. Habitat ikan siluk adalah sungai dan danau. Akhir-akhir ini,
siluk yang semula hidup secara liar telah beralih ke akuarium. Siluk telah
menjadi lambang yang menunjukkan status sosial seseorang. Akibatnya, siluk
banyak diburu dan diperdagangkan. Karena itu, ikan ini resmi dilindungi sejak
tahun 1980. Namun demikian, perdagangan siluk tidak berhenti. Untuk mencegah
kepunahan fauna ini, beberapa jenis telah ditangkarkan.
b. Tipe Australia
Tidak seperti fauna tipe Asia yang beberapa di antaranya berukuran
besar, fauna tipe Australia tidak terlalu besar. Ciri yang paling khas di
kawasan ini adalah mamalia berkantong. Di antara mamalia berkantong tersebut,
beberapa jenis telah punah, yaitu beberapa jenis walabi dan bandikut. Berikut
ini beberapa fauna tipe Australia.
1) Kanguru Pohon
Ada lima jenis kanguru pohon yang hidup di hutan-hutan Papua. Lima
jenis kanguru pohon tersebut adalah kanguru pohon wakera (Dendrologus inustus),
kanguru pohon mbasio (Dendrologus mbasio), kanguru pohon nemena (Dendrologus
ursinus), kanguru pohon ndomea (Dendrologus dorianus), dan kanguru pohon hias
(Dendrologus goodfellowi). Seperti kanguru di Australia, kanguru pohon adalah
jenis mamalia berkantong. Bedanya, kanguru australia hidup di daratan, kanguru
pohon hidup di atas pohon. Di seluruh sebaran mereka, kanguru banyak diburu
untuk bulu dan sumber makanan. Karena itulah jumlahnya menurun.
2) Kuskus
Kuskus merupakan keluarga possum yaitu hewan berkantong khas
Australia. Beberapa di antaranya telah menyeberang melewati Garis Weber dan
berdiam di Sulawesi. Papua merupakan tempat yang sesuai untuk kehidupan kuskus.
Kuskus sangat terancam kelestariannya karena diburu untuk diambil bulunya dan
diperdagangkan sebagai binatang piaraan. Beberapa kuskus yang diburu antara
lain jenis mandorman niduk (Pseudochirops cupreus), kuskus mata biru (Phalanger
ornatus matabiru), dan kuskus bubutu mehmu (Ailurops ursinus).
3) Cenderawasih
Keindahan burung ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Bulunya sangat gemerlap dengan warna-warna mencolok. Beberapa nama Latin burung
ini adalah paradisaea yang berarti surga. Cenderawasih yang ada di Indonesia
meliputi 30 jenis. Dari jumlah itu, 28 jenis hidup di hutan-hutan Papua dan dua
jenis menyebar di Kepulauan Maluku. Beberapa cenderawasih yang terkenal adalah
cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih biru (Paradisaea rodolphi),
cenderawasih kecil (Paradisaea minor), cenderawasih ragiana (Paradisaea
ragginana), cenderawasih raja (Cicinnurus regius), cenderawasih magnificent
(Cicinnurus magnificus), cenderawasih botak (Cicinnurus respublica),
cenderawasih dua belas kawat (Seleucidis melanoleuca), dan cenderawasih superba
(Pophorina superba). Karena keindahannya, burung ini banyak diburu hingga
mengancam kelestariannya.
4) Kasuari
Kasuari termasuk jenis burung raksasa. Tinggi burung ini bisa
mencapai 100–180 sentimeter dan beratnya bisa 60 kg. Burung ini memiliki kaki
yang kuat hingga dapat menggoyang sebatang pohon dan menjatuhkan buahnya.
Burung ini tidak dapat terbang tetapi dapat berlari dengan cepat. Burung ini
mempertahankan diri dengan menyepak lawan, termasuk manusia. Dengan kaki yang
kuat dan kuku setajam pisau belati di bagian dalam jari dapat menyebabkan luka
yang mematikan. Keberadaan burung ini sangat terancam akibat perburuan. Selain
dimanfaatkan dagingnya, tulang kasuari dapat diukir menjadi senjata
tradisional.
5) Nokdiak Nata Fem (Landak Papua)
Nokdiak dalam bahasa Yunani berarti lidah yang besar. Fauna ini
sungguh aneh karena meskipun termasuk keluarga mamalia, tetapi
perkembangbiakannya dengan bertelur. Tubuh mamalia ini dipenuhi duri-duri
seperti landak tetapi pendek. Berat tubuh mamalia ini bisa mencapai 16 kg.
Tempat tinggalnya di hutan tinggi berlumut dan makanan khususnya cacing. Hewan
ini jarang terlihat dan umumnya sulit untuk ditangkap.
6) Walabi
Beberapa jenis walabi telah punah dari Bumi Papua akibat perburuan
liar karena dagingnya sangat digemari. Dari sekian jenis walabi, yang tersisa
kini hanya jenis walabi saham (Macropus agile) yang mendiami rawa terbuka di
Papua. Untuk mencegah kepunahan, walabi kini dilindungi di daerah perlindungan
Taman Nasional Wasur. Sekilas bentuk walabi ini mirip dengan kanguru. Keduanya
merupakan fauna tipeAustralia.
c. Tipe Peralihan
Fauna tipe peralihan menempati wilayah Wallacea yang meliputi
Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan beberapa pulau kecil di perairan laut
dalam. Dari segi jenis dan jumlah, boleh jadi fauna tipe ini tidak sebanyak
fauna tipe Asia maupun Australia. Namun, beberapa fauna tipe Asia dan Australia
terdapat di kawasan ini. Di kawasan ini pula terdapat fauna yang tidak terdapat
di kawasan lain di dunia. Beberapa fauna tipe peralihan kini terancam kepunahan
karena habitatnya rusak dan banyak diburu untuk diperdagangkan. Beberapa yang
terancam kepunahan sebagai berikut.
1) Anoa
Anoa adalah jenis kerbau tetapi kerdil. Binatang ini sangat pemalu
sehingga jarang terlihat. Anoa dibedakan menjadi dua, yaitu anoa dataran rendah
(Bubalus depresicornis) dan anoa gunung (Bubalus quarlesi). Fauna ini adalah
jenis endemi di Sulawesi. Fauna ini jumlahnya tinggal sedikit karena diburu
untuk dagingnya. Spesies Baru di Papua Kawasan Mamberamo, Papua, pantas disebut
sebagai dunia yang hilang. Penelitian yang dilakukan oleh LIPI di Kampung
Kwerba dan Pegunungan Foja, Mamberamo, Kabupaten Sarmi, Papua, yang berlangsung
9 November sampai dengan 9 Desember 2005 telah menemukan beberapa spesies baru tumbuhan
dan satwa. Di antaranya adalah kanguru pohon mantel emas, lima jenis
palem-paleman, burung isap madu, serta katak mata jaring dan xenorhina
arboricola.
2) Babi Rusa
Babi rusa (Babyrousa babyrussa) berbeda dengan babi hutan tipe
Asia dan babi mana pun di dunia. Perbedaannya terletak pada taringnya. Taring
babi rusa mencuat hingga menyerupai tanduk dan memiliki cula yang melengkung
keatas. Fauna ini termasuk endemi juga di Sulawesi. Keberadaannya terancam
karena terus diburu untuk diambil daging, taring, dan culanya.
3) Krabuku
Binatang ini sangat aneh karena sangat kecil. Berat badannya hanya
120 gram sehingga menjadikannya primata terkecil di dunia. Krabuku (Tarsius
spectrum) lebih mirip kuskus daripada kera. Namun, ia lebih berkerabat dengan
kera tipe Asia daripada kuskus tipe Australia. Kepalanya mirip burung hantu
hingga disebut juga kera hantu. Binatang ini juga diburu untuk diperdagangkan
sebagai binatang peliharaan.
4) Rangkong Sulawesi
Rangkong sulawesi (Aceros cassidix) dan (Penelopidus exarhatus)
hanya terdapat di Sulawesi. Sesuai namanya, burung ini berkerabat dekat dengan
rangkong tipe Asia. Burung ini sangat unik karena umurnya dapat diketahui dari
garis-garis di paruhnya. Semakin banyak garis yang terdapat di paruhnya,
semakin tua juga umur burung ini. Satu garis pada paruh sama dengan satu tahun.
Karena inilah, rangkong juga sering disebut sebagai burung tahunan. Jenis
rangkong lain yang terdapat di kawasan Wallacea adalah Accros evereti yang
merupakan endemi di Pulau Sumba. Sama dengan kerabatnya di kawasan tipe Asia,
burung ini sangat terancam kelestariannya. Paruhnya yang besar menjadi daya
tarik burung ini untuk diburu.
5) Maleo
Maleo (Macrocephalon maleo) adalah fauna yang sangat aneh dalam
perkembangbiakan. Fauna yang termasuk keluarga burung seperti ayam ini
menetaskan telur dengan cara mengubur di tumpukan daun atau pasir yang hangat.
Setelah menetas, anak burung ini keluar sendiri dari tumpukan daun atau
timbunan pasir. Fauna ini hanya terdapat di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya.
Burung yang aneh ini sangat terancam kelestariannya karena banyak diburu.
Karena itulah, maleo termasuk satwa yang dilindungi.
6) Komodo
Komodo (Varanus komodensis) merupakan binatang purba yang masih
hidup. Fauna ini telah lama mengagumkan para ilmuwan karena hanya terdapat di
Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil didekatnya. Mulut kadal raksasa ini
mengandung bakteri mematikan sebagai senjata. Penciumannya sangat tajam untuk
mendeteksi mangsa. Kukunya sangat kuat hingga ia bisa berlari dengan kecepatan
18 km/jam. Karena persebarannya yang terbatas, fauna ini sangat dilindungi.
Itulah beberapa jenis flora dan fauna di Indonesia berdasarkan persebarannya.
BAB IV
Pembagian
Wilayah Fauna Dunia
Persebaran hewan di
muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang
berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan
jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada
hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan
yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan
yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim
dingin atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga
mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut
pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif.
Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara
masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran
fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah
juga terdapat di wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred
Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu:
Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik
dan Antartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin mantap mengenai
letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga
menggunakan peta dunia. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah
sebagai berikut.
a.
|
Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing. Gambar 3.4. Fauna Ethiopian. |
b.
|
Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.
Gambar 3.5. Fauna Palearktik.
|
c.
|
Wilayah Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. (Lihat gambar 3.6) Gambar 3.6. Fauna Nearktik. |
d.
|
Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. |
e.
|
Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika. Gambar 3.7. Fauna Oriental. |
f.
|
Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon. |
g.
|
Wilayah Oceanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian. |
h.
|
Wilayah Antartik
Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub. |
Berdasarkan
adanya persamaan fauna didaerah – daera
h tertentu , maka dapat dibedakan menjadi 6 daerah biogeografi dunia sebagai
berikut:
1.
Nearktik : Amerika utara
2.
Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara
sebelah utara.
3.
Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.
4.
Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.
5.
Ethiopia : Afrika
6.
Australian : Australia dan pulau – pulau sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ^_^ ! Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan.
[-] jangan berkomentar SPAM (promosi, dll,)
[-] jangan komentar yang berisi link hidup,
[-] jangan berkomentar yang tidak relevan dan berkualitas rendah ,karena akan saya abaikan dan tidak akan saya Approve. Maaf apabila ada komentar yang belum saya tanggapi karena saya tidak online 24 Jam. Terima kasih.
SERING-SERING BERKUNJUNG SOBAT