Proyek
rahasia AS untuk membuat senjata atom pertama dikenal sebagai salah
satu Proyek Manhattan (1941). Dalam proyek ini, AS bekerja sama dengan
Kerajaan Serikat dan Kanada untuk membuat bom atom pertama. Penelitian
ilmiah ini dipimpin oleh fisikawan Amerika J. Robert Oppenheimer. Bom
atom pertama kali diuji di Trinity Site, pada tanggal 16 Juli 1945,
gurun di dekat Alamogordo, New Mexico. Uji coba ini disaksikan oleh
Oppenheimer dan beberapa orang lain. Ledakan ini
meninggalkan kawah sedalam 3 m, selebar 330 m dan awan jamur membesar
setinggi 16.000 m, serta gelombang kejut yang dapat dirasakan 160 km
jauhnya.
Pada tanggal 26 Juli 1945, Perdana Menteri S. Truman dan pemimpin Sekutu mengeluarkan Deklarasi Potsdam. Hal ini disampaikan sebagai ultimatum agar Jepang menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia II. Inti ultimatum tersebut, "Menyerah atau menderita kehancuran total dan seketika”.
Pada tanggal 26 Juli 1945, Perdana Menteri S. Truman dan pemimpin Sekutu mengeluarkan Deklarasi Potsdam. Hal ini disampaikan sebagai ultimatum agar Jepang menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia II. Inti ultimatum tersebut, "Menyerah atau menderita kehancuran total dan seketika”.
Tanggal 29 Juli, PM
Jepang, Suzuki Kantarou, mengadakan pidato kenegaraan di radio yang
disiarkan ke seluruh penjuru bumi. Namun, karena adanya salah
penerjemahan pada kata mokusatsu, pemerintah AS yang mendengarnya mengira ignoring sama dengan rejecting. Padahal yang dimaksud adalah “give it the silent treatment” yang berarti pemerintah Jepang akan diam saja dan menunggu tindakan Uni Soviet.
Karena salah penerjemahan tersebut, AS membuat keputusan untuk menjatuhkan bom atom di Jepang.
Komite dari Los Alamos, J. Robert Oppenheimer menyarankan bom
dijatuhkan di 4 kota yaitu, Hiroshima, Nagasika, Kyoto, Yokohama, dan
Kokura dengan alasan penjagaan militer yang kurang ketat serta akan
memakan banyak korban. Saran ini disetujui oleh pihak militer Amerika
Serikat dan mereka memilih target utamanya Hiroshima.
Tanggal 6 Agustus saat awan di Jepang cerah, pesawat B-29 Superfortress yang diberi nama Enola gay (nama ibu Kolonel Tibbets) dan berisi bom atom nuklir bernama Little Boy, diperintahkan oleh komandan 509 Group Gabungan Kolonel Paul Tibbets diluncurkan dari pangkalan udara di Lapangan Utara Tinian di Pasifik Barat, sekitar enam jam waktu penerbangan dari Jepang.
Dalam perjalanan, satu jam sebelum pengeboman, pemerintah Jepang
memberlakukan situasi darurat akan kedatangan pesawat Amerika Serikat di
atas daratan Jepang. Pemberitahuan ini disebarkan melalui radio
komersial di seluruh Jepang. Namun, situasi darurat ini kembali dicabut
karena pesawat AS yang akan lewat sangat kecil jumlahnya dan tidak
dikhawatirkan oleh banyak orang.
Tepat pukul 08:15, pesawat B-29 yang mengangkut bom atom tersebut dijatuhkan dari ketinggian 9.450 m (31.000 kaki).
Bom tersebut sebenarnya meleset dari target utama, Jembatan Aioi,
karena pengaruh angin yang cukup kencang saat itu, sehingga bom tepat
jatuh di atas sebuah klinik. Ledakan dahsyat terjadi membentuk cendawan
raksasa yang membumbung ke angkasa. Sesaat
setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak, pesawat bomber B-29
tersebut bergetar sangat hebat. Sementara 10.000 meter dibawah mereka
tersebut, Hiroshima hancur berantakan dengan gempa dahsyat dan gelombang
panas 4.000 derajat celcius.
Hanya tiga hari setelah serangan ke Hiroshima. Tepatnya tanggal 9 Desember 1945. Bom atom yang kedua ini diberi nama Fat Man.
Sama seperti Little Boy, bom ini juga memiliki daya ledak setara dengan
10 ribu ton TNT. Ledakan kedua ini diperkirakan menelan korban sebanyak
70 ribu jiwa.
Ledakan
bom atom di Hiroshima dan Nagasaki tidak saja menciptakan kerusakan dan
kematian seketika tapi juga efek radiasi yang mematikan. Sejumlah orang
meninggal beberapa bulan setelah kejadian, sementara yang lainnya
menyusul beberapa tahun kemudian. Sebagian lagi mengalami mutasi gen
sehingga melahirkan bayi-bayi yang cacat atau malah tidak mampu
melahirkan sama sekali.
Enam
hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus,
Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan
menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara
resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ^_^ ! Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan.
[-] jangan berkomentar SPAM (promosi, dll,)
[-] jangan komentar yang berisi link hidup,
[-] jangan berkomentar yang tidak relevan dan berkualitas rendah ,karena akan saya abaikan dan tidak akan saya Approve. Maaf apabila ada komentar yang belum saya tanggapi karena saya tidak online 24 Jam. Terima kasih.
SERING-SERING BERKUNJUNG SOBAT