Anggirocker | Pada kesempatan kali ini akan membagi hasil persentasi Audit II beserta pertanyaan pertanyaan yang muncul seputar Auidt atas Persediaan, tidak lupa pula Admin mencantumkan nama dari penanya, disini dijelaskan apa itu persediaan, apa itu audit persediaan dan bagaimana prosedur serta masalah-masalah yang muncul saat sorang auditor mengaudit persediaan dalam sebuah perusahaan. Baik langsung saja, berikut adalah resume serta pertanyaan-pertanyaannya, selamat Membaca!
TUGAS AUDIT II
RESUME AUDIT
ATAS PERSEDIAAN (INVENTORY)
OLEH:
NAMA : ANGGIA SEPTIAN JAUHARI
NIM : A1C113005
KELAS : A
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MATARAM
2015
RESUME MATERI
AUDIT ATAS PERSEDIAAN (INVENTORY)
A.
KONSEP
DASAR PERSEDIAAN
1. Pengertian
Persediaan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No. 14,
hal 14.1 s/d 14.2 dan 14.9-IAI,2002) persediaan adalah aset :
•
Yang tersedia
untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
•
Dalam proses
produksi dan atau dalam perjalanan; atau
•
Dalam bentuk
bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau
pemberian jasa
B.
KONSEP
DASAR AUDIT PERSEDIAAN
Persediaan merupakan bagian dari aset
perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan
pencurian ataupun penyalahgunaan.Oleh karena itu, biasanya akun persediaan
menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan
keuangan perusahaan. Adapun tujuan pemeriksaan terhadap persediaan adalah
sebagai berikut :
1. Untuk
memeriksa apakah ada internal control yang cukup baik atas persediaan
2. Untuk
memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan
dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca
3. Untuk
memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia
4. Untuk
memeriksa apakah system pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
5. Untuk
memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat
(slow moving), dan ketinggalan mode (absolescene) sudah dibuatkan allowance
yang cukup.
6. Untuk
mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan kredit.
7. Untuk
mengetahui apakah ada persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang
cukup.
8. Untuk
mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai
pengaruh yang besar terhadap laporan keuangan.
9. Untuk
memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Agoes, Sukrisno, 2008:206).
Salah satu sumber bukti
internal persediaan yang membantu pelaksanaan audit persediaan adalah
dokumen-dokumen yang terkait dengan fungsi bisnis dalam siklus persediaan.
Dokumen-dokumen tersebut ialah sebagai berikut :
C.
TAHAPAN
AUDIT PERSEDIAAN
1.
Perencanaan
Audit
Isi dari perencanaan audit mencakup
:
1. Hal-hal mengenai klien.
a. Bidang usaha klien, alamat, nomor
telepon, facsimile, dan lain-lain.
b. Status hukum perusahaan.
c. Accounting policy
d. Neraca komparatif dan perbandingan
penjualan, laba/rugi tahun lalu dan sekarang. Perbandingan antara neraca tahun
lalu dan neraca tahun sekarang/bulan terakhir tahun sekarang agar diperoleh
gambaran mengenai ukuran besar kecilnya perusahaan.
e. Client contact.
f. Accounting problem, auditing
problemdan tax problem
2. Hal-hal yang mempengaruhi klien.
Bisa
didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar.
3. Rencana kerja auditor. Hal-hal
yang penting antara lain :
a. Staffing
b. Waktu pemeriksaan
c. Jenis jasa yang diberikan
d. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan
klien
e. Time schedule
2.
Pelaksanaan Audit
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas disini
harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang diaudit.
·
Compliance
Test
Prosedur
pemeriksaan untuk Compliance Test :
1. Pelajari dan evaluasi internal
control atas persediaan.
a. Dalam hal ini auditor biasanya
menggunakan internal control questionnaires.
b. Lakukan test transaksi (compliance
test) atas pembelian dengan menggunakan purchase ordersebagai sample.
Untuk test
transaksi atas pemakaian persediaan (bahan baku) bisa digunakan material
requisitionsebagai sample. Untuk test transaksi atas penjualan, bisa digunakan
faktur penjualan sebagai sample.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal
controlatas persediaan. Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan kesalahan
yang berarti, maka auditor bisa menyimpulkan bahwa internal controlatas
persediaan berjalan efektif. Karena itu substantive testatas persediaan bisa
dipersempit.
3. Bentuk Compliance Test terhadap
siklus pembelian
·
Substantive Test
Prosedur
pemeriksaan substantive atas persediaan :
1. Lakukan observasi atas stock opname
(perhitungan phisik) yang dilakukan perusahaan (klien).
2. Minta Final Inventory List
(Inventory Compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut ini :
• Check mathematical accuracy
(penjumlahan dan perkalian). ƒ
• Cocokkan “quantity per book” dengan
stock card.
• Cocokkan “quantity per count” dengan
“count sheet” kita (auditor). ƒ
• Cocokkan “total value” dengan buku
besar persediaan.
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan
consignment out.
4. Periksa unit price dari bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi dan bahan pembantu.
5. Lakukan rekonsiliasi jika stock
opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah tanggal neraca.
6. Periksa cukup tidaknya allowance for
slow moving (barang-barang yang bergerak lambat), barang-barang yang rusak dan
barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian sesudah tanggal
neraca.
8. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban konfirmasi dari
bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau
purchase commitment per tanggal neraca.
11. Seandainya ada barang dalam
perjalanan (goods transit), lakukan prosedur berikut ini :
• Minta rincian goods in transit per
tanggal neraca. ƒ
• Periksa mathematical accuracy.
• Periksa subsequent clearance.
12. Buat kesimpulan dari hasil
pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika diperlukan.
13. Periksa apakah penyajian persediaan
di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia ( Agoes,Sukrisno,2008:209-210).
3. Supervisi
Audit
Dalam melakukan supervisi audit,
auditor dapat menggunakan kertas kerja. Kertas kerja terutama berfungsi untuk:
·
Menyediakan
penunjang utama bagi laporan audit.
·
Membantu
auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit.
·
Menjadi
bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.
Kertas kerja yang digunakan dalam
pemeriksaan persediaan adalah sebagai berikut :
A. Internal Control Questionnaires
(ICQ) Persediaan
B. Test Transaksi Persediaan
C. Physical Inventory Instruction
1. Instruksi Umum
·
Perhitungan
persediaan tahunan akan dilaksanakan sebagai berikut:
Tanggal
: 30 dan 31 Desember 2010
Lokasi : semua cabang
Persediaan
yang dihitung : barang dagangan
Perhitungan
dimulai tepat jam 08.00 dan karyawan harus sudah hadir pada jam 07.30 untuk
diberikan briefing yang diperlukan agar inventory taking berjalan sesuai
jadwal.
·
Kegiatan perhitungan fisik dijalankan
berdasarkan instruksi dari yang berwenang yaitu bagian koordinasi persediaan
untuk meyakinkan bahwa inventory taking berjalan sesuai dengan jadwal.
·
Agar
supaya perhitungan fisik berjalan rapi dan teratur, seluruh lokasi persediaan
dibagi atas barang jadi dan sampel. Setiap lokasi dari perhitungan fisik
diawasi oleh bagian koordinasi. Perhitungan fisik yang sebenarnya dilaksanakan
oleh tim perhitungan. Setiap tim terdiri atas 2 orang yaitu:
-
1
orang dari bagian akuntansi
-
1
orang dari bagian produksi
Wakil dari auditor juga hadir untuk
mengamati pelaksaan inventory taking.
·
Supaya
semua persediaan terhitung dan tidak ada yang terlupa maka diperlukan kartu
persediaan yang prenumbered. Kartu tersebut terdiri atas 3 lembar:
Yang
putih :
asli untuk perusahaan
Yang
merah : copy, untuk gudang
Yang
biru : untuk auditor
Persediaan
harus sudah dihitung oleh yang sudah ditugaskan untuk menghitung sebelum
tanggal perhitungan fisik, auditor akan memeriksa kartu-kartu apakah sudah
diperiksa atau belum.
·
Penerimaan
dan pengeluaran persediaan akan dihentikan dahulu pada tanggal 30 dan 31 Desember
2010 untuk menghindari kekacauan perhitungan. Jika ada barang yang sudah
dipesan tetapi belum dikirim maka persediaan ini harus dipisahkan dari lokasi
perhitungan persediaan telah selesai.
2. Prosedur dari Inventory Taking
·
Kerjasama
yang baik harus sudah disiapkan antardepartemen di perusahaan agar kegiatan
inventory taking ini berjalan dengan lancar
·
Koordinator
harus meyakinkan bahwa :
-
Kartu-kartu
yang diperlukan untuk persediaan tersedia dalam jumlah yang cukup
-
Barang-barang
yang tidak terpakai atau rusak harus dipisahkan sebelum tanggal 30 Desember
2010
·
Sebelum
tanggal 30 Desember 2010, pengawas bagian gudang harus sudah memastikan bahwa :
-
Persediaan
sudah disusun teratur agar mudah untuk dihitung
-
Barang-barang
yang tidak termasuk persediaan yang akan dihitung harus sudah disingkirkan
-
Setiap
persediaan harus sudah dikumpulkan di satu tempat atas dasar nomer kode dan
jenis yang sama dan diberi kartu tanda pengenalnya
-
Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan untuk inventory taking seperti timbangan, trolley,
dan lain-lain supaya perhitungan lebih akurat
-
Semua
persediaan harus sudah ditempelkan kartu tanda (BinCard) oleh bagian gudang
sebelum perhitungan fisik
·
Disetiap
bagian yang berhubungan dengan inventory taking seperti bagian penerimaan,
penyimpanan, penjualan harus sudah disiapkan barang-barang yang diperlukan
untuk perhitungan seperti kertas, pen, mesin hitung, kalkulator, dan lain-lain.
Kegiatan
yang sudah harus dilakukan sebelum pemeriksaan fisik :
-
Bagian
koordinasi persediaan dan seksi koordinasi harus memeriksa seluruh lokasi
persediaan dan yakin bahwa seluruh persediaan sudah dicantumkan kartu
-
Staff
bagian akuntansi dan staf dari auditor harus sudah disediakan barang atau alat
yang diperlukan seperti yang sudah dijelaskan dalam point sebelumnya
·
Tim
persediaan harus memperhatikan hal-hal dibawah ini sebagai pedoman untuk
menghitung :
-
Tim
persediaan dari bagian akuntansi bertindak sebagai penghitung dan tim dari
bagian produksi sebagai pengecek
-
Tim
penghitung menghitung dan mengisi informasi yang diperlukan bagi kartu
persediaan untuk barang yang dihitung seperti nomer kode, satuan, jumlah unit,
dan lain-lain
-
Untuk
barang yang slow moving atau rusak juga harus diberi tanda
·
Setelah
tim persediaan selesai menghitung di lokasi persediaan, bagian koordinasi akan
melakukan tes perhitungan di lokasi tersebut untuk meyakinkan bahwa persediaan
sudah dihitung dan dicatat dengan benar.
D. Inventory Count Sheet
E. Top Schedule-Persediaan
F. Supporting Schedule Barang Dalam
Perjalanan
DAFTAR PERTANYAAN YANG
MUNCUL
1. Ningtiyas
Galuh P.
Apa kendala auditor pada saat
pemeriksaan persediaan di gudang ?
Kendala yang dihadapi auditor ketika
melakukan pemeriksaan di gudang adalah karena nilai persediaan umumnya cukup
material atau nilainya besar. Jadi auditor harus mengetahui apa yang harus
dilakukan dalam memeriksa persediaan. Auditor dapat menggunakan acuan atau
panduan dalam mengaudit, yaitu 5 asersi manajemen. Ada keberadaan dan
keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilain dan alokasi, dan
penyajian. Contohnya Kendalanya:
·
Jika salah satu akuntan atau bagian
produksi tidak hadir pada saat pemeriksaan
·
Jika barang yang rusak belum dipisahkan
dari gudang
·
Dll
2. Anggia
Septian Jauhari
Jika terdapat kekeliruan pada saat
pemesanan oleh bagian pemesanan seperti mencatat pemesanan barang impor, tetapi
pada kenyataannya memesan barang lokal, apa yang harus dilakukan auditor ?
Ketika auditor melakukan
pemeriksaan, auditro akan memeriksa bukti-bukti pembelian barang, bukti
tersebut dapat berupa daftar harga barang, faktur pembelian dll. Kemudian
auditor akan melakukan pengecekan barang dan mencocokkan barang dengan dokumen-dokumen
pembelian. Jika terjati kecurangan pada jumlah persediaan, maka auditor dapat
memberika opini tidak wajar.
Jika terdapat penyelewengan seperti kasus di
atas, auditor dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk mengecek jika barang atau
persediaan yang ada tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya.
Jika menemukan selisih atau
penyelewengan, maka harus dilakukan koreksi. Caranya yaitu dapat dengan jurnal
koreksi. Auditor menyampaikan koreksi kepada perusahaan.
Jika koreksi tersebut diterima, maka
persediaan yang tercantum di laporan keuangan akan dikoreksi atau diganti
dengan jumlah yang sebenarnya. Namun, jika perusahaan menolak untuk melakukan
koreksi, maka langkah akhir auditor memberikan opini tidak wajar pada
persediaan.
Intinya :
·
Auditor dapat meminta tim ahli dalam
pemeriksaan keaslian barang
·
Auditor menyarankan perusahaan untuk
memperbaiki pencatatan persediaan yang masuk
·
Jika perusahaan tidak menerima saran
dari Auditor, Auditor dapat memberikan opini Wajar dengan Pengecualian atau
Tidak Wajar
3. Ida
Cahya Diniarti
Apakah sama perlakuan pemeriksaan
persediaan Bahan Baku, Barang dalam Proses, dan Barang Jadi ?
Prosedur audit dalam memeriksa
ketiga persediaan tersebut sama. Yang membedakannya hanya pada jenis persediaan
dan kelompok-kelompoknya. Auditor memiliki relasi dengan bagian-bagian
persediaan tersebut. Misalnya, auditor memiliki hubungan dengan bagian pada
persediaan barang dalam proses, sehingga ketika audior hendak melakukan
pemeriksaan, auditor dapat meminta dokumen-dokumen pda bagian persediaan dalam
proses.
4. Riva
Yuni Lestari
Apa yang perlu di cocokkan dalam
prosedur permintaan Final Inventory List (Inventory Compilation) ?
Adapun
prosedur audit persediaan :
Prosedur
pemeriksaan :
1. Lakukan observasi atas stock opname
(perhitungan phisik) yang dilakukan perusahaan (klien)
2. Minta Final Inventory List
(Inventory Compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut ini :
· Check mathematical accuracy
(penjumlahan dan perkalian). ƒ
· Cocokkan “quantity per book” dengan
stock card.
· Cocokkan “quantity per count” dengan
“count sheet” kita (auditor). ƒ
· Cocokkan “total value” dengan buku
besar persediaan.
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan
consignment out.
4. Periksa unit price dari bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi dan bahan pembantu.
5. Lakukan rekonsiliasi
6. Periksa cukup tidaknya allowance for
slow moving (barang-barang yang bergerak lambat), barang-barang yang rusak dan
barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian sesudah tanggal
neraca.
8. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban konfirmasi dari
bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen rapat.
10. Periksa
apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca.
11.Seandainya
ada barang dalam perjalanan (goods transit), lakukan prosedur berikut ini :
•
Minta rincian goods in transit per
tanggal neraca. ƒ
•
Periksa mathematical accuracy.
•
Periksa subsequent clearance.
12.Buat
kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika
diperlukan.
13.Periksa
apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5. Hanni
Masita Suri
Bagaimana bentuk pengamatan
persediaan fisik ?
Pengamatan
fisik dilakukan pada saat perhitungan fisik persediaan, pada saat perhitungan
fisik persediaan secara otomatis Auditor juga mengamati apakah persediaan yang
ada sudah sesuai dengan pesanan persediaan.
6. Lisa
Marlia Abidano
Bagaimana
tahap-tahap supervisi audit, bagaimana jika dokumen yang digunakan auditor
gunakan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atau persediaan di gudang ? Dan Apakah ada contoh lain tentang
kesalahan dokumen pemeriksaan selain contoh kasus dalam makalah ?
Dalam melakukan supervisi audit,
auditor dapat menggunakan kertas kerja. Kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan auditor mengenai audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang
diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja yang digunakan dalam
pemeriksaan persediaan adalah sebagai berikut :
A.
Internal Control Questionnaires (ICQ) Persediaan
B. Test
Transaksi Persediaan
C. Physical Inventory Instruction
D.
Inventory Count Sheet
E. Top
Schedule - Persediaan
F.
Supporting Schedule Barang Dalam Perjalanan
Jika dokumen yang digunakan auditor tedapat
kesalahan, maka dapat dilakukan koreksi atau perhitungan ulang. Namun, auditor
ketika melakukan pemeriksaan akan hati-hati dan teliti, dan kemungkinan jika
terjadi kesalahan dalam dokumen yang dicatat oleh auditor, julmlah tersebut
tidak material atau dianggap penting.
Contoh
lainnya adalah ketika bagian penjualan mencatat hasil barang jadi yang terjual
tidak sesuai dengan kenyataannya. Hal ini terkadang disebabkan karena bagian
penjualan sudah ditetapkan target yang harus dicapai atau agar bagian
mendapatkan bonus dari jumlah penjualan yang banyak. Maka, pencatatan yang ada
merupakan kesalahan yang menghambat pemeriksaan persediaan oleh Auditor.
DAFTAR AKUN SABUNG AYAM
BalasHapus* KUNJUNGI SITUS KAMI DI *
WWW.ID303.INFO
Proses Cepat , Pelayanan terbaik*
* Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :
- WA : 08125522303
- BBM : CSID303
Cara Taruhan Judi Sabung Ayam S128
Agen Bola
www.ayambakar.live
asikkkk kemarin 12 januari jam 3 Kingdom Reborn game yang kemarin udh gue pantengin terus akhirnya launch dah www.Econw.co Bakal asik nih soalnya jadi bisa killing time pake game ini wkawkwkawak
BalasHapus