1.Jenderal Achmad Yani
Jenderal Achmad Yani merupakan salah satu Jenderal yang gugur di dalam peristiwa G30S-PKI dan mendapat gelar Pahlawan Revolusi Indonesia oleh pemerintah NKRI.
Biografi Jenderal Ahmad Yani
Nama: Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani
Lahir: Jenar, Purworejo, 19 Juni 1922
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata
Agama: Islam
Ayah: Sarjo bin Suharyo
Ibu: Murtini
Pendidikan Formal:
• HIS (setingkat S D) Bogor, tamat tahun 1935
• MULO (setingkat S M P) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
• AMS (setingkat S M U) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan Militer:
• Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
• Pendidikan Heiho di Magelang
• Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
• Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955
• Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956
Jabatan terakhir: Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) sejak tahun 1962
Bintang Kehormatan:
• Bintang RI Kelas II
• Bintang Sakti
• Bintang Gerilya
• Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
• Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
• Satyalancana G:O.M. I dan VI
• Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
• Satyalancana Irian Barat (Trikora)
• Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan adalah seorang pahlawan yang turut gugur dalam peristiwa G30S-PKI dan juga mendapatkan gelar kepahlawanan Pahlawan Revolusi Indonesia oleh pemerintah NKRI.
2. Mayjen Donald Isac Panjaitan
Nama: Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Lahir: Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata
Agama: Kristen
Pendidikan Formal:
• Sekolah Dasar
• Sekolah Menengah Pertama
• Sekolah Menengah Atas
Pendidkan Militer: Latihan Gyugun
Pendidikan Lain:
• Kursus Militer Atase (Milat), tahun 1956
• Associated Command and General Staff College, di Amerika Serikat
Karier Militer:
• Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), tahun 1962
• Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat
• Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) II/Sriwijaya di Palembang
• Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan
• Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
• Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera
• Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, tahun 1948
• Komandan Batalyon Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
• Anggota Gyugun Pekanbaru, Riau
Prestasi:
• Salah seorang pembentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
• Membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Letjen M.T. Haryono
Letjen M.T. Haryono juga merupakan salah satu dari ke-7 Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam peristiwa G30S-PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 yang kemudian diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
3. Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
Nama: Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
Lahir: Surabaya, 20 Januari 1924
Agama: Islam
Pendidikan Umum:
• ELS (setingkat Sekolah Dasar)
• HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum)
• Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang)
Karier Militer:
• Deputy III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)
• Direktur Intendans Angkatan Darat
• Atase Militer RI di Negara Belanda (tahun 1950)
• Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada Konferensi Meja Bundar (KMB)
• Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda
• Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata
• Sekretaris Dewan Pertahanan Negara
• Bekerja di Kantor Penghubung
• Masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Letjen S. Parman
Letjen S. Parman merupakan salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia yang ikut gugur dalam peristiwa G30S-PKI bersama dengan ke-6 orang lainnya yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi.
4. Letnan Jenderal Anumerta S. Parman
Nama: Letnan Jenderal Anumerta S. Parman
Lahir: Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918
Agama: Islam
Pendidikan Umum Terakhir: Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)
Pendidikan Lain: Kenpei Kasya Butai
Pendidikan Tentara: Military Police School, Amerika Serikat.
Pengalaman Pekerjaan: Jawatan Kenpeitai
Karier Militer:
• Tahun 1964, Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)
• Tahun 1959, Atase Militer RI di London
• Staf di Kementerian Pertahanan
• Maret tahun 1950, Kepala Staf G
• Desember tahun 1949 Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
• Tahun 1945, Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta
• Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Letjen Suprapto
Letjen Suprapto adalah seorang pahlawan yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia bersama dengan ke-6 Pahlawan Revolusi lainnya.
5. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
Nama: Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
Lahir: Purwokerto, 20 Juni 1920
Agama: Islam
Pendidikan Umum:
• MULO (setingkat SLTP)
• AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta, tamat tahun 1941
• Kursus Pusat Latihan Pemuda
• Latihan Keibodan, Seinendan, dan Syuisyintai
Pendidikan Tentara: Koninklijke Militaire Akademie di Bandung, tapi tidak sampai tamat.
Pengalaman Pekerjaan: Kantor Pendidikan Masyarakat
Karier Militer:
• Deputy II Menteri/ Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), Jakarta
• Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk Wilayah Sumatera, Medan
• Staf Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta
• Staf Angkatan Darat, Jakarta
• Kepala Staf Tentara & Teritorium (T&T) IV/Diponegoro, Semarang
• Ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman
• Anggota Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Mayjen Sutoyo Siswomiharjo adalah salah satu dari ke-7 anggota TNI yang mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia yang wafat mempertahankan kesatuan NKRI dari PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 yang menjadi tragedi berdarah G30S-PKI.
6. Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Nama: Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Lahir: Kebumen, 23 Agustus 1922
Gugur: Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Agama: Islam
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Pendidikan:
* HIS di Semarang
* AMS tahun 1942 di Semarang
* Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta.
Karir:
* Pegawai Menengah/III di Kabupaten Purworejo
* Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo dengan pangkat Kapten (1946)
* Kepala Staf CPMD Yogyakarta (1948-1949)
* Komandan Batalyon I CPM (1950)
* Danyon V CPM (1951)
* Kepala Staf MBPM (1954)
* Pamen diperbantukan SUAD I dengan pangkat Letkol (1955-1956)
* Asisten ATMIL di London (1956)
* Pendidikan Kursus “C” Seskoad (1960)
* 1961 naik pangkat menjadi Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD dan tahun 1964 naik pangkat menjadi Brigjen
Menjelang pemberontakan G 30 S/PKI yang ternyata menculik dan membunuh beliau, Pak Toyo mengalami beberapa hal yang dirasakan kurang enak seperti udara yang panas walaupun ruang sudah ber AC, dan bahkan memerintahkan untuk membuat rencana peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1965 secara cermat kepada Ajudannya. Terbukti bahwa semua firasat yang dialami Brigjen TNI Sutoyo ini ada artinya yaitu tanggal 1 Oktober jam 04.00 Brigjen TNI Sutoyo diculik dan dibunuh oleh gerombolan G 30 S/PKI.
Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean
Kapten Pierre Tendean merupakan salah satu korban pembunuhan G30S-PKI yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia, saat itu menjadi ajudan Jenderal AH. Nasution.
7. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean
Pierre Andreas Tendean adalah seorang keturunan Menado. Di rumah A.H. Nasution beliau biasanya disapa dengan “Pierre”, bukan Tendean. Tendean sendiri adalah nama fam yang dipakainya– Tendean : Tempat berpijak. Beliau adalah putera dari DR. A.L Tendean yang berasal dari Minahasa, sedang ibunya seorang berdarah Perancis bernama Cornel ME.
Pendidikan Umum :
- SD di Magelang
- SMP B
- SMA B
pendidikan Militer : ATEKAD
Karier Militer :
- ikut dalam operasi Sapta Marga di Sumatera Utara. Beliau dilantik sebagai Letda Czi tahun 1962
- Danton Yon Zipur 2/Dam II Bukit Barisan
- Pendidikan Intelijen tahun 1963
- pernah menyusup ke Malaysia masa Dwikora sewaktu bertugas di DIPIAD
- 965 diangkat sebagai Ajudan Menko Hankam/Kasab Jenderal TNI A.H. Nasution ketika pangkatnya masih Letda, kemudian naik menjadi Lettu.
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Jenderal Achmad Yani merupakan salah satu Jenderal yang gugur di dalam peristiwa G30S-PKI dan mendapat gelar Pahlawan Revolusi Indonesia oleh pemerintah NKRI.
Biografi Jenderal Ahmad Yani
Nama: Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani
Lahir: Jenar, Purworejo, 19 Juni 1922
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata
Agama: Islam
Ayah: Sarjo bin Suharyo
Ibu: Murtini
Pendidikan Formal:
• HIS (setingkat S D) Bogor, tamat tahun 1935
• MULO (setingkat S M P) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
• AMS (setingkat S M U) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan Militer:
• Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
• Pendidikan Heiho di Magelang
• Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
• Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955
• Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956
Jabatan terakhir: Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) sejak tahun 1962
Bintang Kehormatan:
• Bintang RI Kelas II
• Bintang Sakti
• Bintang Gerilya
• Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
• Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
• Satyalancana G:O.M. I dan VI
• Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
• Satyalancana Irian Barat (Trikora)
• Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan adalah seorang pahlawan yang turut gugur dalam peristiwa G30S-PKI dan juga mendapatkan gelar kepahlawanan Pahlawan Revolusi Indonesia oleh pemerintah NKRI.
2. Mayjen Donald Isac Panjaitan
Nama: Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Lahir: Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata
Agama: Kristen
Pendidikan Formal:
• Sekolah Dasar
• Sekolah Menengah Pertama
• Sekolah Menengah Atas
Pendidkan Militer: Latihan Gyugun
Pendidikan Lain:
• Kursus Militer Atase (Milat), tahun 1956
• Associated Command and General Staff College, di Amerika Serikat
Karier Militer:
• Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), tahun 1962
• Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat
• Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) II/Sriwijaya di Palembang
• Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan
• Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
• Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera
• Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, tahun 1948
• Komandan Batalyon Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
• Anggota Gyugun Pekanbaru, Riau
Prestasi:
• Salah seorang pembentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
• Membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Letjen M.T. Haryono
Letjen M.T. Haryono juga merupakan salah satu dari ke-7 Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam peristiwa G30S-PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 yang kemudian diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
3. Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
Nama: Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
Lahir: Surabaya, 20 Januari 1924
Agama: Islam
Pendidikan Umum:
• ELS (setingkat Sekolah Dasar)
• HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum)
• Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang)
Karier Militer:
• Deputy III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)
• Direktur Intendans Angkatan Darat
• Atase Militer RI di Negara Belanda (tahun 1950)
• Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada Konferensi Meja Bundar (KMB)
• Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda
• Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata
• Sekretaris Dewan Pertahanan Negara
• Bekerja di Kantor Penghubung
• Masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Letjen S. Parman
Letjen S. Parman merupakan salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia yang ikut gugur dalam peristiwa G30S-PKI bersama dengan ke-6 orang lainnya yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi.
4. Letnan Jenderal Anumerta S. Parman
Nama: Letnan Jenderal Anumerta S. Parman
Lahir: Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918
Agama: Islam
Pendidikan Umum Terakhir: Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)
Pendidikan Lain: Kenpei Kasya Butai
Pendidikan Tentara: Military Police School, Amerika Serikat.
Pengalaman Pekerjaan: Jawatan Kenpeitai
Karier Militer:
• Tahun 1964, Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)
• Tahun 1959, Atase Militer RI di London
• Staf di Kementerian Pertahanan
• Maret tahun 1950, Kepala Staf G
• Desember tahun 1949 Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
• Tahun 1945, Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta
• Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Letjen Suprapto
Letjen Suprapto adalah seorang pahlawan yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia bersama dengan ke-6 Pahlawan Revolusi lainnya.
5. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
Nama: Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
Lahir: Purwokerto, 20 Juni 1920
Agama: Islam
Pendidikan Umum:
• MULO (setingkat SLTP)
• AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta, tamat tahun 1941
• Kursus Pusat Latihan Pemuda
• Latihan Keibodan, Seinendan, dan Syuisyintai
Pendidikan Tentara: Koninklijke Militaire Akademie di Bandung, tapi tidak sampai tamat.
Pengalaman Pekerjaan: Kantor Pendidikan Masyarakat
Karier Militer:
• Deputy II Menteri/ Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), Jakarta
• Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk Wilayah Sumatera, Medan
• Staf Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta
• Staf Angkatan Darat, Jakarta
• Kepala Staf Tentara & Teritorium (T&T) IV/Diponegoro, Semarang
• Ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman
• Anggota Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Mayjen Sutoyo Siswomiharjo adalah salah satu dari ke-7 anggota TNI yang mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia yang wafat mempertahankan kesatuan NKRI dari PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 yang menjadi tragedi berdarah G30S-PKI.
6. Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Nama: Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Lahir: Kebumen, 23 Agustus 1922
Gugur: Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Agama: Islam
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Pendidikan:
* HIS di Semarang
* AMS tahun 1942 di Semarang
* Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta.
Karir:
* Pegawai Menengah/III di Kabupaten Purworejo
* Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo dengan pangkat Kapten (1946)
* Kepala Staf CPMD Yogyakarta (1948-1949)
* Komandan Batalyon I CPM (1950)
* Danyon V CPM (1951)
* Kepala Staf MBPM (1954)
* Pamen diperbantukan SUAD I dengan pangkat Letkol (1955-1956)
* Asisten ATMIL di London (1956)
* Pendidikan Kursus “C” Seskoad (1960)
* 1961 naik pangkat menjadi Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD dan tahun 1964 naik pangkat menjadi Brigjen
Menjelang pemberontakan G 30 S/PKI yang ternyata menculik dan membunuh beliau, Pak Toyo mengalami beberapa hal yang dirasakan kurang enak seperti udara yang panas walaupun ruang sudah ber AC, dan bahkan memerintahkan untuk membuat rencana peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1965 secara cermat kepada Ajudannya. Terbukti bahwa semua firasat yang dialami Brigjen TNI Sutoyo ini ada artinya yaitu tanggal 1 Oktober jam 04.00 Brigjen TNI Sutoyo diculik dan dibunuh oleh gerombolan G 30 S/PKI.
Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean
Kapten Pierre Tendean merupakan salah satu korban pembunuhan G30S-PKI yang juga mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia, saat itu menjadi ajudan Jenderal AH. Nasution.
7. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean
Pierre Andreas Tendean adalah seorang keturunan Menado. Di rumah A.H. Nasution beliau biasanya disapa dengan “Pierre”, bukan Tendean. Tendean sendiri adalah nama fam yang dipakainya– Tendean : Tempat berpijak. Beliau adalah putera dari DR. A.L Tendean yang berasal dari Minahasa, sedang ibunya seorang berdarah Perancis bernama Cornel ME.
Pendidikan Umum :
- SD di Magelang
- SMP B
- SMA B
pendidikan Militer : ATEKAD
Karier Militer :
- ikut dalam operasi Sapta Marga di Sumatera Utara. Beliau dilantik sebagai Letda Czi tahun 1962
- Danton Yon Zipur 2/Dam II Bukit Barisan
- Pendidikan Intelijen tahun 1963
- pernah menyusup ke Malaysia masa Dwikora sewaktu bertugas di DIPIAD
- 965 diangkat sebagai Ajudan Menko Hankam/Kasab Jenderal TNI A.H. Nasution ketika pangkatnya masih Letda, kemudian naik menjadi Lettu.
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ^_^ ! Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan.
[-] jangan berkomentar SPAM (promosi, dll,)
[-] jangan komentar yang berisi link hidup,
[-] jangan berkomentar yang tidak relevan dan berkualitas rendah ,karena akan saya abaikan dan tidak akan saya Approve. Maaf apabila ada komentar yang belum saya tanggapi karena saya tidak online 24 Jam. Terima kasih.
SERING-SERING BERKUNJUNG SOBAT